Jumat, 20 Desember 2013

Strategy of Information Integration

1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi mempengaruhi pola pengelolaan suatu perusahaan. Pengelolaan perusahaan yang sebelumnya secara konvensional menjadi lebih modern dengan berkembangnya teknologi. Pengelolaan yang modern yaitu dengan menggunakan bantuan teknologi komputer untuk mengolah data milik mereka hingga menggunakan server dan database tertentu untuk menyimpan data-data yang akan/telah mereka olah.
Pengelolaan data perusahaan dilakukan oleh banyak pegawai yang masuk ke divisi masing-masing dengan job desk masing-masing pula yang akhirnya menghasilkan informasi tertentu yang dapat diolah oleh divisi lain yang membutuhkan atau langsung disimpan ke tempat penyimpanan. Informasi hasil pengolahan data suatu divisi bisa dibutuhkan oleh divisi lain untuk mereka olah lagi untuk menghasilkan informasi lainnya. Proses tersebut dapat dikategorikan sebagai peng-integrasi-an informasi perusahaan.  Dengan cara tersebut informasi dapat dibagi (shared)  dari satu sistem ke sistem lainnya.
Integrasi informasi diperlukan karena:
a. Adanya kebutuhan konstituen untuk bekerja bersama antar bagian dalam suatu korporasi.
b. Terjadinya pengolahan data antar sistem informasi tiap bagian yang saling terkait, sehingga untuk melengkapi suatu informasi dibutuhkan proses pertukaran data dengan sistem informasi yang lain.
c. Dapat memungkinkan penyediaan real time pengaksesan data.
d. Mengubah data untuk analisis bisnis dan pertukaran data, mengatur penempatan data untuk kinerja, mata uang, dan ketersediaan.
Adanya fenomena integrasi informasi ini mengharuskan manajemen perusahaan melakukan strategi untuk mengatur integrasi informasi (Strategy of Information Integration). Tahap-tahap untuk melakukan strategi tersebut yaitu:
Tahap 1: Exploit Local Capabilities: Mengembangkan kemampuan sistem informasi masing-masing divisi/bagian.
Tahap 2: Conduct Soft Integration: Sistem informasi masing-masing tetap melayani organisasi terkait dan dilakukan proses integrasi dengan menambahkan beberapa komponen yang sekiranya diperlukan setelah hasil diskusi dengan pihak yang terlibat.
Tahap 3: Share Common Resources: Berbagi sumber daya agar efisien.
Tahap 4: Redesign Process Architecture: Desain ulang agar hasil yang didapatkan bisa efektif.
Tahap 5: Optimize Network Infrastructure: Penyesuaian pada infrastruktur organisasi yang ada. Dalam hal ini maka optimalisasi sistem informasi terintegrasi yang bercikal-bakal pada masing-masing sistem informasi organisasi akan menghasilkan sebuah sistem dengan komponen lengkapnya seperti: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan, sumber daya manusia, sistem database terpadu, dan lain sebagainya.

2. Teori
Information Integration menurut IBM adalah kumpulan teknologi yang menggabungkan sistem manajemen database, layanan web, replikasi, federasi sistem, dan fungsi pergudangan menjadi sebuah platform.

3. Analisa
Pengelolaan informasi di perusahaan dengan mengintegrasikan informasi adalah suatu ide yang bagus. perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya karena pengolahan data sudah terintegrasi sehingga memudahkan masing-masing divisi untuk mengolah datanya tanpa perlu repot-repot mengatur data sumbernya terlebih dahulu agar dapat mereka gunakan. Dengan menjadikan segalanya menjadi satu kesatuan platform, perusahaan tentu harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak hingga menyediakan sumber daya manusia yang ahli untuk mendukung sistem seperti ini.
Selanjutnya, organisasi harus membentuk sebuah strategi khusus untuk mengatur informasi yang terintegrasi tersebut agar dapat digunakan dengan baik, efisien, serta memenuhi standar keamanan data yang terjamin.
Secara pribadi saya tidak pernah melakukan kegiatan mengintegrasikan informasi ini secara langsung terlebih lagi menentukan strategi untuk mengatur informasi yang diintegrasikannya.

4. Referensi